Semangat Gotong Royong: Koperasi Merah Putih Wonua Morome Matangkan Bisnis di Balai Desa
WONUA MOROME (5 Oktober 2025) – Ratusan warga Desa Wonua Morome tumpah ruah memadati Balai Desa untuk menghadiri Rapat Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Wonua Morome pada Minggu, 5 Oktober 2025. Rapat yang dimulai tepat pukul 08.15 WITA ini menandai langkah serius desa dalam mengimplementasikan program ekonomi kerakyatan nasional, dengan tujuan menjadikan koperasi sebagai motor penggerak kesejahteraan lokal.
Rapat ini dihadiri oleh seluruh elemen penting desa, mulai dari Kepala Desa Wonua Morome, Bapak Suryadi, selaku Ketua Badan Pengawas, Ketua bersama Anggota Pengurus Koperasi, Ketua dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), para tokoh masyarakat, hingga seluruh lapisan warga Desa Wonua Morome.
Kepala Desa Suryadi Resmi Buka Rapat Krusial
Acara dibuka secara resmi oleh Bapak Kepala Desa, Suryadi. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa Koperasi Desa Merah Putih adalah milik bersama.
"Koperasi ini adalah harapan kita semua, bukan hanya milik pengurus. Sesuai dengan semangat Merah Putih, ini adalah wujud gotong royong kita untuk membangun kemandirian ekonomi dari desa. Hari ini, mari kita tentukan bersama, usaha apa yang paling tepat untuk menyejahterakan seluruh anggota dan masyarakat Wonua Morome," tegas Bapak Suryadi, sekaligus membuka rapat secara resmi.
Tiga Agenda Utama Penentu Arah Koperasi
Rapat Anggota Istimewa ini difokuskan pada tiga agenda utama yang akan menentukan arah bisnis Koperasi Desa Merah Putih Wonua Morome ke depan:
1. Sosialisasi Program Koperasi Desa Merah Putih
Pengurus koperasi memaparkan secara rinci mengenai visi dan misi KDMP sebagai simpul distribusi bahan pokok, pusat usaha rakyat, dan wadah pemberdayaan. Dipaparkan pula berbagai potensi kemitraan yang dapat diakses, seperti penyaluran pupuk bersubsidi, bahan bakar, dan kebutuhan sembako lainnya yang terintegrasi dengan program pemerintah pusat. Sosialisasi ini bertujuan memastikan setiap anggota memahami hak dan kewajibannya, serta prinsip transparansi dan anti-penyimpangan yang menjadi fokus utama program nasional ini.
2. Diskusi dan Penjaringan Usulan Usaha/Bisnis Koperasi
Sesi ini menjadi inti dari semangat demokrasi ekonomi di desa. Seluruh peserta rapat diberikan kesempatan untuk menyampaikan ide dan usulan usaha yang paling relevan dengan potensi lokal Desa Wonua Morome.
Beberapa usulan yang muncul dan didiskusikan secara intensif antara lain:
-
Unit Usaha Pertanian: Penyediaan sarana produksi pertanian (pupuk, benih, alat) dan penampungan hasil panen (padi, jagung) agar petani tidak lagi tergantung pada tengkulak.
-
Unit Usaha Distribusi/Ritel: Pembukaan toko sembako desa (mini-mart) yang dikelola koperasi untuk menstabilkan harga kebutuhan sehari-hari di tingkat konsumen.
-
Unit Usaha Simpan Pinjam Mikro: Penyediaan modal usaha kecil bagi pelaku UMKM dan peternak dengan bunga yang ringan.